Sabtu, 14 Januari 2017

Teks Khutbah Idul Fitri tahun 1438 H./2017 M.


NILAI FILOSOFI IDUL FITRI MENUJU PENSUCIAN JIWA SOSIAL


ألســــــــــــــــلا م عليـــــــكم ورحمــة الله وبركاته    
الله أكبر    لا إله إلا الله والله أكبر، الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون.لا إله إلا الله والله أكبرالله أكبر ولله الحمد
ألحمـد لله رب العـالمين ألذي أمرنا أن نقيـم الاجـتمـاع والاتحـاد والتواد د بين ألعـباد ونهـانا عـن التـفرق والتبـاغـض والابتـعـاد   أشـهـد ان لا إلــه إلا ألله وحـده لا شـريك لـه ألذي وعـد بيوم المـعاد  وأشـهـد أن سـيـدنا ومـولنـا مـحـمـدا عـبده ورسـوله ألحـائـز الشـرف والرفـق فـوق العـبـاد أللهـم صـل وســـلم على حبيـبنـا وشـفعيـنا محمــد وعـلى آلـه واسـحابـه ألمـطعيــن بشـريعــة الاســلام حـق ألاعـتمـا د.  أمـا بعـد.  أيـها الحـاضـرون إتـقـوا الله حـق تقـاتـه ولا تمـوتن إلا وأنتــم مســلمـــون.  أعـوذ با لله من الشــيطان الرجيــم باســـــم الله الرحمـــن الرحيــــم : يريـد ألله بكـم اليســر ولا يريـد بكــم العســر ولتـكمـلوا العـدة ولتكبـروا ألله على مـا هـداكــم ولعـلكـم تشـكرون. { ألبقـرة : 184}

Allahu Akbar……. 3x
Hadirin Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah….. !
          Untuk mengawali khutbah ini, marilah kita bersama-sama memuji dan bersyukur ke hadirat Allah SWT yang maha Ghafur, karena dengan rahmat dan taufik-Nya pada pagi hari yang cukup cerah ini yang disambut dengan senyumnya mentari di ufuk sebelah Timur dan diiringi dengan merdunya  kicauan burung-burung di pepohonan, Alhamdulillah kita telah dapat berkumpul dan bermuwajahah duduk bersimpuh rapat bergandengan  di atas sajadah kesadaran berlantaikan tanah pangkuan ilahi guna mengikuti dan melaksanakan shalat Idul Fitri di Tempat yang teramat muliya ini.
          Shalawat teriring salam, semoga tercurahkan kepada seorang hamba  pembela kebenaran, penerjang kebatilan, penegak keadilan dan hamba yang telah sukses membawa obor kemenangan bagi umat manusia di alam sejagat raya ini, tiada lain yaitu Baginda Nabi Agung Muhammad SAW.
Tidak lupa kepada keluarganya  yang suci para sahabatnya yang terpercaya juga kepada kita semua selaku umatnya yang tunduk patuh kepada ajaran Allah dan Rasul Nya…. Aamin …. !

Hadirin Jama’ah Iddul Fitri Yang Berbahagia……

         
selaku Khatib saya berwasiat khususnya untuk diri saya sendiri dan umumnya kepada bapak-bapak, ibu-ibu kaum muslimin, mari kita tingkatkan kesadaran dan keinsyafan iman kita kepada Allah SWT yang disertai taqwa yang sebenar-benarnya, karena hanya orang-orang yang bertaqwalah yang akan dapat menikmati  indah dan lezatnya kehidupan dunia dan akhirat.
ALLAHU AKBAR… 3x
Hadirin, Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah …….
          Dalam mengakhiri dan menutup bulan suci Ramadhan ini, kita sambut dengan takbir, tahmid dan tahlil sebagai pernyataan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan berkah-Nya Alhamdulillah kita telah dapat melaksanakan dan menyelesaikan ibadah puasa ramadhan,  sholat tarawih, dan telah pula menunaikan zakat.
           Seruan takbir, tahmid dan tahlil mengagungkan nama Allah, mengangkasa sejak tadi malam sampai pagi hari ini. Diucapkan oleh ratusan juta umat Islam di seluruh dunia. Tua, muda, laki-laki maupun perempuan sambil turun dan berjalan berduyun-duyun menuju masjid-masjid dan lapangan terbuka untuk melaksanakan shalat Iddul Fitri, sebagai tanda penutup ibadah puasa dan sebagai bukti selesainya program Ramadhan tahun ini.

Hadirin Yang dimulyakan Allah Swt……

Allahu Akbar 3X…, kini sampailah kita pada hari kemenangan, hari bahagia 1 Syawal tahun 1437 H, hari kita kembali pada fitrah, membersihkan diri dari segala macam kesalahan. Kita pakai baju baru, pikiran baru dan hidup baru, kembali untuk berbuat yang lebih baik dan baru.
          Lebaran harus kita isi tidak hanya sekedar saling ma’af-mema’afkan atau saling halal-menghalalkan, tetapi juga harus kita jadikan sebagai momentum untuk mengevaluasi diri, dalam meningkatkan kualitas keimanan kita kepad Allah Swt, sehingga terciptanya insan kamil ( manusia yang berkarakter parifurna)  yang menebarkan kesholihan vertika maupun kesholihan sosial.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah……

          Kini  kita merasa gembira, karena tugas suci sudah selesai dikerjakan. Sebulan penuh kita bergaul dengan Ramadhan, sebulan penuh kita bersahabat dengan kesuciannya, yang ditandai dengan pelaksanaan ibadah puasa dan shalat sunat tarawih.
          Gema takbir, tahmid dan tahlil sering kali menggugah sanubari kita menjadi gemetar, pilu dan sedih. Namun pernahkah kita merasa tertipu oleh kepalsuan hawa nafsu,  yang akhirnya terperosok pada perbuatan yang mencemari kesucian ibadah puasa kita?, atau pernahkah kita membayangkan, di saat hari lebaran ini, nasib dan keadaan saudara-saudara kita yang tinggal di rumah-rumah kertas, yang mukim di lorong-lorong sempit di sepanjang rel-rel kereta api, dan saudara-saudara kita kekurangan

Hadirin sidang shalat Iddul Fitri yang berbahagia…
          Di balik kegembiraan kita kali ini, ternyata kesedihan dan keterharuan muncul dan mencekam pula,…, bukan sedih karena tidak berbaju baru, bukan sedih tidak berpakain dan bersepatu baru, melainkan kita merasa di bulan suci itu sering tertipu oleh hawa nafsu yang mengakibatkan kita terpeleset. Di bulan suci kita banyak menyeru untuk berbuat baik, tetapi di bulan suci itu pula kita membiarkan perbuatan-perbuatan mungkar merajalela,.. di bulan suci kita menyeru persatuan, tetapi di bulan suci itu pula kita biarkan umat terkotak-kotak karena pagar khilafiyah, dan berbeda aspirasi politik… itu semua kita sadari dan kita sesali pada hari ini dengan thobat yang sesungguhnya.
Jama’ah Sholat Iddul Fitri Yang Terhormat…..
          Kini Ramadhan telah pergi, menghadap Illahi Rabbi untuk melaporkan seluruh amal perbuatan ibadah puasa kita, dan Insya Allah kita nanti akan melihatnya di hadapan Tuhan Yang Maha Adil dan Bijaksana.
Dengan sikap ikhlas dan jujur kita akui, bahwa kita sering kehilangan keseimbangan antara kepentingan agama dan dunia, sehingga hidup ini terasa berat sebelah dan pada gilirannya mengakibatkan kehampaan bathin
        Seorang ahli hikmah berkata : “Perhatikanlah ruhanimu dan cukupkanlah segala kebutuhannya, engkau dinamakan manusia sempurna bukan karena jasadmu, tetapi engkau disebut manusia adalah karena ruhanimu…….!”.
Bapak, Ibu Kaum Muslimin Yang Berbahagia……

          Pada saat ini,  kita sedang duduk bersimpuh di atas sejadah kesadaran bermandikan air mata penyesalan, kita seakan berada dibawah naungan payung keagungan Rabbul Gafur, sambil memohon ampun ke Hadirat-Nya atas segala kesalahan dan kealpaan kita. Kita merunduk di hadapan kebesaran-Nya sambil mencoba mengkaji kembali langkah salah dimasa yang telah sudah.
          Kini satu persatu muncul di hadapan kita, ternyata hidup ini penuh dengan noda dan dosa. Kita sering menyalah gunakan nikmat, gelar kebanggaan hanya digunakan untuk merendahkan martabat teman sesame

Hadirin dan hadirat sidang Iddul Fitri yang berbahagia…
          Untuk itu, sudah saatnya kita menyadari apa yang kita lakukan selama ini, saat inilah dan untuk selanjutnya kita kembali pada hakikat yang fitri, manusia yang memiliki citra yang ihsan, bukan manusia bertabi’at hewan dan Iblis.
Dengan demikian, akhlak buruk kita , mudah-mudahan pada pagi hari ini, sirna habis terkuras percikan kalimat takbir, tahmid dan tahlil.
Hadirin Ma’asyiral rahimakumullah…
          Puasa bukan hanya menahan dan memindahkan jadwal makan dan minum dari siang ke malam hari saja, tetapi jauh lebih dari itu puasa juga mengajarkan pada kita, perlunya sikap disiplin, jujur dan punya integritas moral yang tinggi. Begitu pula, puasa mendidik kita agar punya sikap tenggang rasa dan kesetia kawanan antara sesama, sehingga tonggak pembeda antara si kaya dan si miskin dapat dihapus dengan kesamaan kewajiban sama-sama menahan lapar dalam bentuk ibadah puasa. Maka di sinilah hati kita akan lunak dan merasa kasihan,… betapa getir dan pahitnya ketika si fakir miskin mau makan dan minum , namun tidak punya apa-apa yang akhirnya terpaksa mereka harus menahan lapar…!?

          Maka muncullah pikiran dan perasaan kita untuk menolong mereka, yaitu dengan mengeluarkan zakat fitrah atau zakat mal sebagai bukti kita ikut mengentaskan kemiskinan, terutama dalam rangka pemerataan ekonomi agar tidak hanya mengucur pada kelompok tertentu, yang pada gilirannya akan muncul kesenjangan  sosial,
          
          Dengan kalimat takbir, tahmid dan tahlil yang disertai dengan tobat (memohon ampun) kepada Allah SWT. Mudah-mudahan segala kotoran habis bersih tidak nampak, yang tertinggal hanya satu, yaitu denyutan jantung penyesalan penuh luka bekas langkah kepalsuan dan dosa. Dengan siraman takbir, tahmid dan tahlil, jiwa kita menjadi pasrah rasanya menyerah kalah, tunduk dihadapan Allah Yang Maha Besar.
          Hati berbisik tanpa suara, menyodorkan noda dan dosa disertai harapan suci, yaitu inayah, hidayah dan maghfirah-Nya agar senantiasa tercurah, ketahanan iman terjaga kemampuan untuk membuktikan bahwa Islam itu tinggi lebih terasa dan agar kehidupan kita sebagai umat Islam, sekaligus sebagai bangsa Indonesia tercipta sejahtera.
Hadirin yang berbahagia…
          Kini di hadapan kita terbentang padang karya yang luas, tugas suci yang murni yaitu amar ma’ruf nahi mungkar. Modal pokoknya adalah kesucian hati dan ketabahan jiwa sebagai hasil dari pembinaan ibadah puasa ramadhan satu bulan penuh khususnya.
Amar ma’ruf  nahi mungkar itu merupakan tugas kita bersama, menyeru orang untuk berbuat baik dan mencegah agar tidak berbuat jahat, baik di lingkungan keluarga maupun di sekitar tetangga, warga bangsa dan umat sejagat raya. Dan jangan sampai Iddul Fitri ini dicemari oleh limbah perbuatan dosa dan noda, yang menghilangkan kesucian ibadah kita.
Hadirin Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
    Untuk menghakhiri khutbah ini …. Mari kita bersama-sama menundukan kepala, mengkhusyukan hati sambil mengheningkan perasaan kita untuk berdo’a dan memohon ampunan kepada Allah SWT
Allahumma Ya Allah Ya Mannan !
Ya Allah Ya Tuhan kami….
           Singkapkanlah hati kami Ya Allah, supaya kami dapat mensyukuri ni’mat karunia yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan kepada ke dua orang Tua kami, serta masukanlah kami ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih dengan cara kasih sayang-Mu…
بارك الله لي ولــكم ونفــعـني وإيـاكــــم بمـا فيـه من الايــات والذكر الحكـــيم وتقبل مني ومنكـــم تلاوتـــه إنـــه هـو الغأفور الرحيـــــــــــم


                                                                                 Jatiroto  03 Januari 2017

                                                                                Ust. Abdul Rosyid.S.Pd.SD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar