JAMA AH MUJAHADAH
NIHADLUL
MUSTAGHFIRIN JATIROTO
Sekretariat
:Sukorejo Rt 02 /05Kelurahan Jatiroto Wonogiri
Sampaikanlah dariku meski satu ayat (al-Hadits)
AMALIAH HARI ASYURA’
Tanggal 10 Muharram
adalah tanggal yang bersejarah yang penuh makna, yang perlu kita sikapi dengan
berbagai kegiatan yang positif dalam upayameningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Banyak fadlilah dan peristiwa penting yang dialami para rasul, terjadi pada tanggal
tersebut.Diantara sikap tersebut adalah,
1.
Menjadikan Tanggal 10 Muharram Sebagai Hari Kasih Sayang
Jika orang-orang Nasrani memiliki hari kasih
sayang yang dikenal dengan sebutan Valentine’s Day, maka Islam mengajarkan pada
bulan Muharram untuk lebih menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap anak–anak
yatim, yang belum baligh tentunya. Rasulullah bersabda :
مَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلىَ رَأْسِ يَتِيْمٍ يَوْمَ
عَاشُرْاَءَ رُفِعَ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً .
“Barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura’, maka
akan diangkat derajatnya, setiap helai rambut (yang diusap) satu derajat.”(HR. Abullaits)
Istilah membelai rambut
dalam hadits tersebut hanyalah kiasan saja. Karena tanda-tanda kasih sayang
terhadap seorang anak adalah dengan membelai rambutnya. Namun yang lebih
penting bukanlah belaian rambutnya, akan tetapi memberikan dan menyukupi
kebutuhan mereka. Misalnya santunan makanan, pakaian, perlindungan, peralatan
sekolah, atau fasilitas lainnya.Terlebih jika mau menjadi orang tua asuh bagi
mereka, maka dijanjikan akan bersama-sama dengan Rasulallah kelak disurga.
2.
Mengisi dengan ibadah Puasa.
Puasatanggal 10 Muharram sudah pernah dilakukan oleh kaum jahiliyyah bangsa
Quraisy. Mereka berpuasa pada hari itu,
karena mereka beranggapan bahwa pada hari itu adalah hari kemenangan Musa AS
terhadap Fir’aun, maka mereka mengagungkan hari itu dengan
berpuasa.Ketika hal tersebut disampaikan
kepadaRasulallah, maka beliau menjawab, “Kami lebih layak mengikuti jejak nabi
Musa dari pada kamu, maka kemudian Nabi SAW pun menyuruh para sahabat
supaya berpuasa.”(HR. Said bin Jubair)
Dalam hadits
lain disebutkan:
أَرْبَعٌ لَمْ يَدَعْهُنَّ
اَلنَّبِيُّ ص.م صَياْمُ عَاشُرَاءَ
وَصَوْمُ يَوْمَ الْعَشْرِ وَصِيَامُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
وَرَكْعَتَانِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
“Empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW ;
Puasa hari Asy syura’, puaasa hari-hari sepuluh, puasa tiga hari tiap bulan dan
dua rakaat sebelum sholat shubuh.”(HR. Abu Laits).
Kemudian hadits lain juga menguatkan
صَوْمُ يَوْمِ عَاشُرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً
مَاضِيَّةً . رواه مسلم
“Puasa pada hari Asyura’
(dapat) menghapus dosa untuk setahun yang telah lampau.”(HR. Muslim)
3.
Mengisi Dengan Ibadah Sholat.
Hujjatul Islam imam al-Ghazali
menjelaskan amalan berupa shalat yang dilakukan pada malam suro, yaitu shalat
yung biasa dilakukan para Salaf ash-Sholihin. “Ini diriwayatkan dalam kategori shalat yang biasa
dikerjakan oleh para ulama salaf, dan mereka menamakannya shalat Khoir. Mereka
berkumpul untuk mengerjakan dan terkadang secara berjamaah. Diriwayatkan dari
al-Hasan al-Bashri dia berkata, ‘Saya diberitahu oleh 30 sahabat Nabi saw.
bahwa siapa yang melaksanakan shalat
tersebut pada malam itu, Allah melihatnya 70 kali, yang pada setiap kalinya
Allah mengabulkan 70 hajatnya. Hajat yang paling rendah adalah ampunan.” (Ihya Ulumiddin, juz
I hal 210)
Dalam Hadits lain disebutkan
مَنْ صَلَى فِيْهِ أَرْبَعَ
رَكْعَاتٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ مَرَّةً وَقُلْ هُوَ
اللهُ أَحَدٌ إِحْدَى وَخَمْسِيْنَ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبَ خَمْسِيْنَ
عَامًا
“Barang siapa sholat empat rakaat pada hari Asyura, yang pada iap rakaat membaca
Fatichah satu kalidan surat Ikhlas sebanyak lima puluh satu kali, maka Allah
akan mengampuni dosa selama lima puluh tahun.”
4.
Menggembirakan Anggota Keluarga.
Hal ini sesuai dengan Hadits riayat Baihaqi,
yang menyebutkan ;
مَنْ أَوْسَعَ عَلىَ عِيَالِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ
عَاشُرَاءَ أَوْسَعَ اللهُ إِلَيْهِ سَائِرَ سَنَةٍ
“Barang siapa melapangkan (memberi kelonggaran) keluarga dan ahlinya pada hari
Asyura’ maka Allah akan melapangkan baginya pula pada tahun bersangkutan .”(HR. Al-Baihaqi)
Selain yang telah disebutkan diatas,
amaliyyah–amaliyyah Hari Asyura
yang lain adalah ;
1. Memperbanyak membaca ;
حَسْبِيَ اللهُ
وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْر
Fadlilahnya Insya Allah tidak mati pada tahun itu.
2. Mandi Sunah,
مَنْ اغْتَسَلَ
وَتَطَهَّرَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ لمَ يَمْرِضْ فِيْ سَنَّتِهِ إِلاَّ مَرَضَ
الْمَوْتِ
“Barangsiapa mandi dan bersuci pada
hari Asyura’, maka pada tahun itu ia (dengan izin Allah) tidak akan mengalami
sakit, kecuali sakit yang menyebabkan kematian.”
3.
Banyak bersedekah, Fadlilahnya, Allah akan menjauhkan
dari siksa neraka sejauh jarak seekor gagak yang terbang tanpa henti, dari
kecil sehingga ia mati.
4.
Menjenguk orang
sakit ;
مَنْ
عَادَ مَرِيْضًا فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا عَادَ مَرَضَى أَوْلاَدِ
اَدَمَ كُلَّهُمْ
“Barang siapa menjenguk orang sakit
pada bulan Asyura’, maka seakan-akan ia telah menjenguk semua orang yang sakit
dari keturunan anak Adam.”
5.
Bercelak, keutamaannya, ia tidak akan terkena sakit mata
pada tahun itu.
6.
Menjamu orang yang berbuka puasa, fadlilahnya akan
mendapatkan pahala seperti memberi semua orang islam yang berpuasa.
Perlu diketahui,
bahwa amalan-malan yang diakuan di Hari Asyura’ ini, sebagian besar tidak
berlandaskan pada dasar yang cukup kuat, Namun sebagian Ulama’ menganjurkan
sebagai bagian dari Fadloilul A’mal (Penambah keutamaan beribadah), atau
pembangkit semangat beribadah, maka hal tersebut baik untuk diamalkan. Kecuali
Berpuasa dan berbuat baik terhadap keluarga, maka keduanya mempunyai hukum yang
kuat.
ASYURO’ HARI KERAMAT, BENARKAH?
Kalaupun ada
kepercayaan bahwa bulan Suro itu merupakan “bulan gawat” atau “bulan
sial”, atau “bulan keramat”, boleh jadi itu ada kaitannya dengan tragedi
terbunuhnya sayyidina Husain bin Ali oleh anak buah Khalifah Yazid bin
Muawiyah, yang terjadi pada hari Asyuro (tanggal 10) bulan Muharram.
Dalam khazanah kitab kuning, memang ada pendapat yang menghubung-hubungkan
puasa Asyuro’ dengan musibah Husain tersebut. Akantetapi kita tidak
perlu memperpanjang dengan aplikasi yang belum tentu kebenaranya.
Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa bulan ini adalah bulan yang
istimewa bagi makhluk halus, sehingga banyak ritual-ritual mistis dilakukan
pada bulan ini.
Lalu, apakah kita harus berhati-hati di bulan Syuro terhadap makhluk halus?
Sikap berhati-hati, dalam pengertian positif, tidak hanya dianjurkan di bulan Syuro’
dan terhadap makhluk halus saja. Setiap saat kita dituntut untuk selalu
berhati-hati bahkan terhadap diri kita sendiri.
Allah menciptakan beragam makhluk yang menghuni jagat alam raya ini. Mulai
yang tampak dan dapat kita rasakan keberadaannya, sampai pada makhluk yang
tidak tampak sama sekali semisal jin atau setan. Tidak pula Allah menciptakan
mereka itu baik, karena di antara mereka ada pula yang buruk. Maka, tak salah
Allah mengajarkan:
...مِنْ شَرِّ
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ . مِنَ
الْجِنَّةِ والنَّاسِ
“...dari kejahatan
(bisikan) setan yang biasa bersembunya, yang (membisikkan) kejahatan ke dalam
dada manusia, dari jin dan manusia.”(QS. An-Naas).
Peristiwa-Peristiwa
Penting Pada Hari Asyura’
±
Allah menerima Taubatnya Nabi Adam AS.
±
Allah mengangkat Derajat Nabi Idris AS.
±
Perahu Nabi Nuh diselamatkan.
±
Lahirnya Nabi Ibrahim, diangkatnya menjadi Kholilullah,
serta diselamatkan dari api ketika dibakar oleh Raja Namrudz.
±
Allah menerima Taubat Nabi Dawud AS.
±
Allah mengangkat Nabi Isa AS ke langit.
±
Nabi Ayyub disembuhkan dari penyakitnya.
±
Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah ketika mengejar Nabi
Musa AS
±
Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan hiu.
±
Allah menciptakan bumi, arsy, langit, dan gunung.
±
Allah menciptakan Adam dan Hawa.
±
Allah menciptakan Jibril.
±
Terjadinya kiamat.
Demikianlah betapa 10
Muharram adalah hari yang penuh dengan berkah dan kemuliaan karena ternyata
dialamnya banyak terdapat peristiwa-peristiwa agung. Sekaligus adalah bulan
dimana Islam memulai dengan paradigma baru dalam sejarah perjuangan dalam
menyebarkan serta mengembangkan syari’at Islam, setelah kemudian melakukan
Hijrah di negeri Madinah Al Munawwarah.
JAMAAH
MUJAHADAH NIHADLUL MUSTAGFIRIN
JATIROTO 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar