Khutbah Idul Adha 1439 H 2017
M
اللهُ اَكْبَرْx 9
اللهُ اَكْبَرْكَبِيْرًا
وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً ، لاَ إِلَهَ
إِلاّ الله وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِيْنَ
تُظْهِرُوْن.
اللهُ اَكْبَرْ3
وَللهِ الْحَمْد. الْحَمْدُ للهِ
الَّذِىْ بَسَطَ لِعِبَادِهِ مَوَاعِدَ إِحْسَانِهِ وَإِنْعَامِه ، وَأَعَادَ
عَلَيْنَا فِى هَذِهِ الأَيَّاّمِ عَوَائِدَ بِرِّهِ وَإِكْرَامِه ، أَحْمَدُهُ
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى جَزِيْلِ إِفْضَالِهِ وَ إِمْدَادِهْ ، وَأَشْكُرُهُ
عَلَى كَمَالِ جُوْدِهِ بِعِبَادِهِْ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِىْ مُلْكِهْ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ عِبَادِهِ وَزُهَّادِهْ ،
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الكَرِيْمِ
وَالرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ كَانُوْا أُمَرَاءَ الْحَجِيْجِ لِبِلاَدِ اللهِ الْحَرَامِ
وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
اللهُ اَكْبَرْ3 X
وَللهِ الْحَمْد ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِْ وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ الْعِيْدِ
الأكْبَرْ وَيَوْمُ الْحَجِّ الأَفْخَرْ وَيَوْمٌ ابْتَلَى اللهُ خَلِيْلَهُ
إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلاَمْ – وَأَبَانَ
اللهُ فَضِيْلَتَهُ لِلأْنَامِ فَتَقرَّبُوا – رَحِمَكُمُ اللهُ تَعَالَى –
بِذَبَائِحِكُمْ وَعَظِّمُوْا شَعَائِرَ رَبِّكُمْ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ
رَبِّكُمْ تُفْلِحُوْنْ.
اللهُ اَكْبَرْ3 X
وَللهِ الْحَمْد.
KHUTBAH I
Allahu
Akbar 3X walillahil hamd.
Sepanjang
malam Gemuruh kalimat takbir, tahlil dan tahmid berkumandang bersahutan
menggetarkan hati, menyentuh kalbu jiwa-jiwa yang beriman, lalu pagi ini dengan
penuh kebersamaan walau dalam perbedaan ada yang datang berjalan kaki,memakai
kendaraan, berjalan cepat atau memakai tongkat, laki-laki dan perempuan,
tua-muda, yang sedih atau gembira semua datang untuk berjamaah bersama
dihamparan bumi Allah menghidupkan sunnah sebagai bukti rasa cinta kepada
Rasulullah SAW.
Sementara
saudara-saudara kita yang menjadi tamu Allah ditanah suci dengan busana ihram
yang sama mereka sedang berjuang keras melaksanakan rangkaian ibadah haji,
tanggal 8 Dzilhijjah mereka berangkat dari Makkah menuju ‘Arafah, tanggal 9
Dzilhijjah setelah tergelincir matahari mereka melaksanakan wukuf
dipadang‘Arafah. Pada malam harinya, mereka mabit di Muzdalifah dan
mengumpulkan krikil untuk melontar Jumrah di Mina. Sungguh sebuah pemandangan
yang sangat menakjubkan yang akan mengingatkan kita pada saat kita berada
dipadangal Makhsar.
Ya Allah
semoga saudara-saudara kami yang sedang bertamu ke Rumah-MU diberikan kemudahan
dan kesabaran, serta dapat kembali ke tanah air mereka dalam keadaan Mabrur.
Amin Ya Rabbal ‘alamin
Allahu Akbar 3X walillahil hamd.
Allahu Akbar 3X walillahil hamd.
Bulan ini
adalah bulan Dzil Hijjah, dimana didalamnya ada beberapa kejadian besar dalam
sejarah Islam, dalam sebuah hadist Rasulullah saw. menerangkan : Nabi Adam
‘alaihissalam diterima taubatnya oleh Allah pada tanggal 1 Dzil Hijjah setelah
sekian ratus tahun bertaubat. Do’a Nabiyullah Yunus ‘alaihisalam Diijabahi oleh
Allah SWT dan dikeluarkan dari perut ikan pada hari kedua bulan Dzil Hijjah,
pada hari ketiga do’anya Nabiyullah Zakariya ‘alaihissalam dikabulkan oleh
Allah, pada bulan ini pula yakni tanggal empat Dzil Hijjah Nabiyullah Isa
‘alaihissalam dilahirkan. Demikian pula Nabiyullah Musa ‘laihissalam dilahirkan
pada hari kelima di bulan Dzil Hijjah ini. Namun demikian kejadian yang besar
yang tidak mungkin dilupakan oleh umat Islam adalah tarih atau sejarah ketaatan
atau ketaqwaan seorang Kholilullah Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam dan
keluarganya yang kita peringati pada hari ini.
Dalam kehidupan ini seringkali harta
bisa membuat manusia lupa pada Allah SWT Yang Maha Kaya, seringkali pangkat dan
jabatan kedudukan menjadikan manusia semakin jauh dari Dzat Yang Memberi dan
Mengambil pangkat dan jabatan, Namun yang paling banyak kita jumpai adalah
kecintaan seseorang terhadap istri dan anaknya mampu mengurangi kecintaan dan
ibadahnya kepada Allah Rabbil ‘Izzati.
Dikisahkan
sebelum Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam adalah Nabi yang sangat dermawan ia
biasa menyembelih seribu ekor domba, tigaratus lembu dan seratus ekor unta
untuk sabilillah, banyak orang yang berdecak kagum bahkan para malaikatpun
menganguminya. Melihat dan mendengar kekaguman tersebut Nabi Ibrahim
‘alaihissalam berkata : Kalau saja aku punya seorang anak dan Allah meminta
agar aku mengorbankannya maka niscaya akan aku korbankan dia.
Pada malam
tarwiyyah tanggal 8 Dzil Hijjah Allah menguji ketaqwaan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam,
beliau bermimpi diperintah “penuhilah nadzarmu” yaitu menyembelih putra
kesayangannya. Waktu itu Nabi Ibrahim belum yakin dan dan masih berfikir apakah
perintah itu datang dari Allah atau hanya dari syaitan yang ingin merusak
keharmonisan rumah tangganya ( يَتَرَوَّىْ إِبْرَاهِيْمُ أَهُوَ
مِنَ اللهِ أَمْ مِنَ الشَّيْطَانِ )
yang akhirnya kita kenal dengan yaumut tarwiyah.
Dalam hadits Nabi dinyatakan :
مَنْ
صَامَهُ أُعْطِيَ مِنَ الأَجْرِ مَا لاَ يَعْلَمهُ إِلاّ اللهُ
”barangsiapa berpuasa pada hari
tarwiyah maka dia akan mendapat pahala yang besar tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Allah “
Keesokan harinya pada tanggal 9 Dzil
Hijjah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bermimpi lagi dengan mimpi yang sama. ( عَرَفَ
إِبْرَاهِيْمُ أَنَّهُ مِنَ اللهِ )
yakinlah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bahwa mimpi itu benar-benar datang dari
Allah SWT. Maka, tanggal 9 Dzil Hijjah kita sebut yaumu ‘Arafah.
Dalam hadits Nabi disebutkan :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ ، فَقَالَ : يُكَفُِّر السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
وَالْبَاقِيَةَ
“Bahwa Rasulullah SAW ditanya
tentang puasa ‘Arafah maka beliau menjawab :Barang siapa mau berpuasa pada hari
Arafah maka Allah akan mengampuni dosanya satu tahun sebelum dan sesudahnya”
Ma’asyiral
muslimin wa zumratal mukminin rahimakumullah.
Allahu Akbar 3X walillahilhamd.
Pada malam
ketiganya Nabi Ibrahim bermimpi lagi dengan impian yang sama maka beliau
bertekad untuk memenuhi nadzarnya yaitu menyembelih putra kesayangannya, maka
pada hari pelaksanaannya disebut dengan “yaumun nahr“ hari pelaksaanan
penyembelihan.
Kisah Qurban penyembelihan Nabi
Ismail ‘alaihissalam oleh ayahandanya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam diabadikan
oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat asshoffat 102:
102. Maka tatkala anak itu sampai
(pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku
Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”.
Hadirin jamaah ‘Iedul Adha yang
dimulyakan oleh Allah.
Yang
namanya iblis selamanya tidak akan pernah diam melihat manusia akan
melaksanakan ibadah menaati perintah Allah SWT, maka satu-persatu dari keluarga
mulia ini digodanya, mulai dari dari Ibrahim ‘alaihissalam sebagai kepala
keluarga, Siti Hajar ibu rumah tangga, lalu Isma’il sebagai anggota keluarga
terakhir tak luput dari godaannya. Benteng ketaqwaan dan keshalihan yang kokoh
dari seluruh anggota keluarga ini tak mampu dikoyak oleh Iblis laknatullahi
‘alaih.
Sungguh pelajaran yang sempurna dari
Allah, bahwa setiap keluarga muslim pasti akan mendapatkan godaan Iblis
laknatullahi ‘alaih, terkadang godaan itu lewat ayah, ibu atau bahkan lewat
orang-orang yang kita sayangi yaitu anak-anak kita.
Semoga seluruh anggota keluarga
mampu memetik pelajaran indah dan hebat dari kisah keluarga nabi Ibrahim
‘alaihim as salam, kita yang menjadi ayah semoga bisa menjadi seorang ayah yang
demokratis, adil dan bijaksana sebagaimana Nabi Ibrahim yang mengajak putranya
bermusyawarah untuk melaksanakan perintah besar dari Allah, para wanita yang
ditaqdir oleh Allah menjadi ibu, semoga mampu meneladani Siti Hajar profil ibu
rumah tangga yang mendukung,membantu dan mendo’akan suami dalam menaati
perintah Allah, Yang saat ini masih anak-anak,remaja semoga bisa meniru
keshalihan Isma’il yang dengan keimanan yang menancap kelubuk hati dan
ketawaannya yang tinggi menjadikan ia sabar dan ikhlas untuk berbakti kepada
orang tuanya sekalipun ia harus “dikorbankan” oleh Ayahnya sendiri demi
mengikuti perintah Allah.
Bila sebuah keluarga sudah kuat maka
Negara akan menjadi kuat dan hebat.
Pada ayat ke 103-108 kita dapat
membaca secara runtut sejarah keteguhan pribadi Ibrahim dan Putranya Ismail
‘alaihimassalam dalam melaksanakan perintah Allah SWT:
103. tatkala keduanya telah berserah
diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran
keduanya ).
104. dan Kami panggillah dia: “Hai
Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu telah
membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar
suatu ujian yang nyata.
107. dan Kami tebus anak itu dengan
seekor sembelihan yang besar[1285].
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu
(pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
[1284]
Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar
dari Allah s.w.t. dan wajib melaksana- kannya.
[1285]
Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah
melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya
dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya
Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.
Allahu Akbar 3X walillahil hamd.
Karena keikhlasan dan ketaqwaan yang
betul-betul dari keluarga ini, akhirnya Allah SWT menebus (mengganti) nabi
Ismail ‘alaihissalam dengan tebusan sembelihan yang besar, seekor kambing yang
dibawa dari surga oleh malaikat Jibril. Malaikat Jibril bertakbir (Allahu Akar
3X) diteruskan oleh nabi Ibrahim (Lailaha illallahu Allahu Akbar) diakhiri oleh
nabi Ismail (Allahu Akbar wa Lillahilhamd).
Betapa penting ajaran menyembelih
hewan qurban dalam Islam sehingga Rasulullah saw dengan tegas mengatakan:
مَنْ
وَجَدَ سَعَةً وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
“Barangsiapa memiliki
kemampuan,tetapi tidak mau menyembelih hewan qurban maka janganlah ia mendekati
musholla kami.”
Dari tegasnya larangan Rasululah “
janganlah mendekati tempat sholat kami” sehingga sebagian ulama’ berpendapat
bahwa menyembelih hewan qurban berhukum wajib atas mereka yang kaya, namun
pendapat yang lebih kuat menyatakan hukum berkurban adalah sunnah muakkad.
Bila saat ini sebagian dari kita
belum memiliki kemampuan berkorban mudah-mudahan tahun yang akan datang Allah
memberi kita rizqi yang cukup untuk berkorban. Sebab pahalanya orang berkorban
sangat besar sebagaimana diriwayatkan:
(( أنَّ دَاوُدَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمْ قَالَ :
إِلَهِى مَا ثَوَابُ مَنْ ضَحَّى مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمْ ؟ ، قَالَ: ثَوَابُهُ أَنْ أُعْطِيَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ عَلَى
جَسَدِهِ عَشْرَ حَسَنَاتٍ وَأَمْحُوْ عَنْهُ عَشْرَ سَيِِّئَاتٍ وَأَرْفَعُ لَهُ
عَشْرَ دَرَجَاتٍ وَلَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ قَصْرٌ فِى الْجَنَّةِ وَجَارِيَةٌ مِنَ
الْحُوْرِ الْعِيْنِ وَمَرْكَبٌ مِنْ ذَوَاتِ الأَجْحَةِ )).
“ Sesungguhnya Nabi Daud bertanya
pada Allah? “ Ya Allah apa pahala umat Muhammad ‘alaihissholatu wassalam yang
berkorban ?” Allah SWT menjawab : “ Pahala bagi orang berkorban adalah Allah
akan memberi ganti satu helai bulu hewan korban dengan sepuluh kebaikan, dan
Allah menghaps karenanya sepuluh kejelekan, mengangkat karenanya sepuluh
derajat, dan setiap helai bulu korban akan diganti di akhirat dengan sebuah
istana di surga dan satu bidadari yang amat jelita, dan satu hewan tunggangan
yang bersayap”.
Sedangkan bagi yang mereka yang
memiliki kemampuan berkorban tapi ia tidak mau berkorban sampai ia meninggal
maka dikhawatirkan ia mati dalam keadaan suul khotimah, sebagaimana sabda Nabi
SAW:
أَنّهُ قَالَ : (( مَنْ كَانَ لَهُ
سَعَةٌ فَلَمْ يُضَحِّ فَلْيَمُتْ إِنْ شَاءَ يَهُوْدِيًّا وَإِنْ شَاءَ
نَصْرَانِيًّا ))
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW
bersabda : “barangsiapa memiliki kemampuan berkorban tapi ia tidak mau
berkorban sehingga ia meninggal maka ia bisa meninggal dalam keadaan yahudi dan
juga bisa dalam keadaan nasrani.
Semoga bermanfaat
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَن الرَّحِيْم . إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ
الْكَوْثَرْ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَاتْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأَبْتَرْ.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى
القُرْآنِ الْعَظِيْمْ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْم. اللهُ أَكْبَرْ 3X وَللهِ
الْحَمْد.
Abdul Rosyid ,Alumni Ponpes API tegalrejo Magelang
KHUTBAH 2
Di penghujung khutbah ini, marilah sejenak kita
menundukkan jiwa dan hati untuk menyampaikan doa-doa kita kepada Sang Maha
mendengar, Allah Azza wa Jalla. Semoga doa-doa itu terhantarkan ke
sisi Allah Ta’ala bersama dengan ibadah kurban yang kita
tunaikan hari ini.
الحمد لله رب
العالمين والصلاة والسلام على رسوله الأمين و على آله وصحبه والتابعين،
اللَّهُمَّ
إِنَّا نَحْمَدُكَ بِأَنَّكَ أَهْلٌ أَنْ تُحْمَد وَنَشْكُرُكَ بِأَنَّكَ أَهْلٌ
أَنْ تُشْكَر وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ فَإِنَّكَ أَنْتَ أَهْلُ
الْمَجْدِ وَالثَّناَءِ ،رَبَّناَ ظَلَمْناَ أَنْفُسَناَ ظُلْماً كَثِيْراَ
وَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لَناَ مَغْفِرَةً
مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْناَ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَحِيْم
Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang menciptakan
kami, Engkaulah satu-satuNya yang berhak untuk kami sembah…Hari ini kami datang
mengetuk pintu ampunanMu. Hari ini kami hadir bersimpuh dengan peluh-peluh dosa
yang melekat di tubuh kami yang lemah ini. Ya Allah, betapa kami sering lupa
bahwa kehidupan dunia ini sangat singkat, hingga kami pun jatuh dan jatuh lagi
dalam kedurhakaan terhadap perintahMu. Ya Allah, ampunilah kami, ampunilah
kami, ampunilah kami. Ya Allah, jika Engkau menutup pintu ampunanMu yang agung,
kepada siapa lagi kami harus mencari ampunan…
Ya Allah, ya Rabbana, berikan kami kekuatan dan
kemampuan untuk menjadi orangtua yang terbaik untuk putra-putri kami… Hanya
Engkau satu-satuNya yang dapat memberikan kekuatan untuk mendidik mereka dengan
sebaik-baiknya… Ya Allah, jadikan anak-anak kami sebagai penyejuk hati kami,
yang selalu mendoakan kami saat kami sendiri dalam kegelapan alam kubur… Ya
Allah, karuniakan kepada kami anak-anak yang mencintai al-Qur’an dan Sunnah
NabiMu…
Ya Allah, selamatkan negeri ini dari
pemimpin-pemimpin yang zhalim… Karuniakan untuk kami para pemimpin yang adil
dan mencintai SyariatMu… Izinkan kami untuk menikmati indahnya negeri ini di
bawah naungan SyariatMu yang Maha Adil…
Ya Allah, Zat Yang Maha Mengabulkan doa
kabulkanlah doa kami, penuhilah permintaan kami, kamilah hamba-Mu yang lemah,
harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha Mendengar, Engkaulah Penguasa
satu-satunya Yang Haq, Engkaulah sebaik-baik Pemberi yang diharap.
رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ
هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ،
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى
اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ ، وَصَلَّى اللهُ
وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar